Lemahabang – Sekolah zaman sekarang semakin tak terduga! Di SMKN 1 Lemahabang, tugas sekolah bukan cuma sekadar menulis di buku atau menghafal teori, tapi menantang siswa untuk berpikir layaknya konten kreator profesional. Kali ini, siswa harus membuat video puisi berkualitas tinggi, lengkap dengan konsep visual yang menarik dan penyampaian yang emosional. Apakah ini sekolah atau studio film?

Dalam tugas ini, siswa tidak hanya menulis puisi bertemakan kebangsaan, lingkungan, atau kehidupan remaja, tetapi juga dituntut untuk mengemasnya dalam bentuk video kreatif. Ada yang memilih latar alam terbuka, ada juga yang memanfaatkan teknologi editing ala sutradara. Hasilnya? Beberapa video terlihat seperti karya film pendek!

“Dulu, bikin puisi ya tinggal tulis. Sekarang? Harus cari lokasi, rekam video, edit, kasih efek biar keren. Rasanya kayak bikin film!” ujar Nanda, salah satu siswa yang ikut dalam proyek ini.

Menurut Ibu Iceu Mariceu, S.Pd., guru pengampu Bahasa Indonesia, tugas ini bukan sekadar iseng atau ikut-ikutan tren. Ini adalah cara agar siswa memahami sastra secara lebih mendalam, sambil mengasah keterampilan berbicara di depan kamera dan berpikir kreatif.

“Kita hidup di era digital, jadi mengapa tidak belajar sastra dengan cara yang lebih visual? Video puisi ini melatih mereka untuk mengekspresikan emosi dan pesan dengan lebih kuat,” jelasnya.

Tak tanggung-tanggung, video terbaik akan dipajang di media sosial sekolah dan berpotensi viral! Bukan tidak mungkin, tugas ini justru membuka peluang baru bagi siswa untuk terjun ke dunia industri kreatif.

Jadi, apakah ini masih sekolah atau sudah jadi studio produksi kreatif? Yang jelas, Kurikulum Merdeka di SMKN 1 Lemahabang benar-benar mengubah cara belajar menjadi lebih menantang, lebih kreatif, dan tentunya lebih seru! 🚀🎬

Ditulis oleh:
✍️ Dede Rizki Ramadhan - XI MM 2
📅 SMKN 1 Lemahabang, 20 Februari 2025
☄️ "DKV Pixel by Pixel , We Can Change The World!" 🚀

Project DKV